PT Batulicin Nusantara Maritim – Jakarta – Sebagai perusahaan jasa transportasi logistik batubara, PT. Batulicin Nusantara Maritim (BNM) tengah mengembangkan inovasi-inovasi agar arus lalu lintas pertambangan batubara jalur maritim dapat berjalan dengan optimal. Perusahaan yang mengedepankan enam keunggulan kompetitif tersebut telah menghadirkan vessel tracking system yang sangat berperan dalam kontrol dan pengawasan setiap unit kapal miliki BNM.
Vessel Tracking System atau VTS sendiri adalah Sistem yang memonitoring pergerakan kapal, secara realtime. Memonitor armada kapal, memudahkan pemilik kapal/pencarter dalam memanage pengoperasian armada kapal. Direktur PT. BNM Yuliana Senin (13/9/2021) menjelaskan bahwa vessel tracking system ini sangat membantu perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas keunggulan perusahaan dalam hal pelayanan terbaik dan kinerja yang selalu sesuai dengan real time monitoring.
“VTS memberikan banyak keuntungan secara tidak langsung bagi BNM. Perusahaan dapat meminimalisir risiko operasional dan lainnya yang memungkinkan memberikan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Selain memonitoring kapal, VTS yang kami miliki juga memudahkan kami untuk memantau prakiraan cuaca dan adanya alert system yang dapat membuat tim controlling menjadi lebih siaga apabila terjadi permasalahan di kapal, ” ujar Yuliana.
Yuliana menyampaikan bahwa dalam operasional dari VTS tersebut, tiap-tiap kapal yang dimiliki oleh BNM akan dipasang GPS yang telah terhubung dengan satelit. Kemudian informasi yang didapatkan satelit dari GPS tersebut akan ditransmisikan VMS Station. “VMS ini sangat penting karena data yang diperoleh nantinya dapat disalurkan melalui internet sehingga perusahaan Bnm dapat memantau dan mengawasi perjalanan kapal dalam arus lalu lintas maritim tersebut,” ujar Yuliana.
Yuliana juga menambahkan peran vessel tracking system tersebut yang dapat memberikan informasi yang lebih luas dan terperinci mengenai pergerakan, posisi, dan kecepatan kapal selama dalam pelayaran. “GPS yang diletakkan pada setiap unit kapal yang kami miliki dapat membuat kegiatan operasional dan teknikal menjadi lebih efektif. Dengan GPS tersebut, pengemudi kapal dapat mengetahui dengan sangat jelas mengenai kondisi sekitar jalur lalu lintas di laut dan rute mana yang perlu diambil agar dapat memangkas waktu,” kata Yuliana.
Walaupun begitu, VTS dengan penggunaan GPS dan satelit transmission tersebut tentu akan dihadapkan pada beberapa kendala sehingga fungsi dari VTS sewaktu-waktu berjalan dengan kurang optimal. Seperti masalah pada proses transmisi data di satelit. Namun Yuliana mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena BNM akan terus berupaya untuk mengembangkan ide inovasi agar fungsi VTS tersebut tetap berjalan dengan baikKapal Angkut Batu Bara Dipasang ‘Pelacak’, Apa Fungsinya?
Sebagai perusahaan jasa transportasi logistik batubara, PT. Batulicin Nusantara Maritim (BNM) tengah mengembangkan inovasi-inovasi agar arus lalu lintas pertambangan batubara jalur maritim dapat berjalan dengan optimal. Perusahaan yang mengedepankan enam keunggulan kompetitif tersebut telah menghadirkan vessel tracking system yang sangat berperan dalam kontrol dan pengawasan setiap unit kapal miliki BNM. Vessel Tracking System atau VTS sendiri adalah Sistem yang memonitoring pergerakan kapal, secara realtime. Memonitor armada kapal, memudahkan pemilik kapal/pencarter dalam memanage pengoperasian armada kapal.
Direktur PT. BNM Yuliana menjelaskan bahwa vessel tracking system ini sangat membantu perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas keunggulan perusahaan dalam hal pelayanan terbaik dan kinerja yang selalu sesuai dengan real time monitoring. “VTS memberikan banyak keuntungan secara tidak langsung bagi BNM. Perusahaan dapat meminimalisir risiko operasional dan lainnya yang memungkinkan memberikan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Selain memonitoring kapal, VTS yang kami miliki juga memudahkan kami untuk memantau prakiraan cuaca dan adanya alert system yang dapat membuat tim controlling menjadi lebih siaga apabila terjadi permasalahan di kapal, ” ujar Yuliana.
Yuliana menyampaikan bahwa dalam operasional dari VTS tersebut, tiap-tiap kapal yang dimiliki oleh BNM akan dipasang GPS yang telah terhubung dengan satelit. Kemudian informasi yang didapatkan satelit dari GPS tersebut akan ditransmisikan VMS Station. “VMS ini sangat penting karena data yang diperoleh nantinya dapat disalurkan melalui internet sehingga perusahaan Bnm dapat memantau dan mengawasi perjalanan kapal dalam arus lalu lintas maritim tersebut,” ujar Yuliana.
Yuliana juga menambahkan peran vessel tracking system tersebut yang dapat memberikan informasi yang lebih luas dan terperinci mengenai pergerakan, posisi, dan kecepatan kapal selama dalam pelayaran. “GPS yang diletakkan pada setiap unit kapal yang kami miliki dapat membuat kegiatan operasional dan teknikal menjadi lebih efektif. Dengan GPS tersebut, pengemudi kapal dapat mengetahui dengan sangat jelas mengenai kondisi sekitar jalur lalu lintas di laut dan rute mana yang perlu diambil agar dapat memangkas waktu,” kata Yuliana.
Walaupun begitu, VTS dengan penggunaan GPS dan satelit transmission tersebut tentu akan dihadapkan pada beberapa kendala sehingga fungsi dari VTS sewaktu-waktu berjalan dengan kurang optimal. Seperti masalah pada proses transmisi data di satelit. Namun Yuliana mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena BNM akan terus berupaya untuk mengembangkan ide inovasi agar fungsi VTS tersebut tetap berjalan dengan baik.